Bagian dari lirik dolanan Jawa Timuran yang luar biasa, diucapkan oleh Ketua Dewan Pengawas Dompet Dhuafa
Yayasan (DD), Parni Hadi. Dia pernah dalam perjalanan dengan kontrol DD ke pusat kerajinan payung Dumuh Gumantar, Distrik Juwiring,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Perusahaan kerajinan standar Payung Juwiring menderita suram. Sekarang, hanya 25 pengrajin yang terus
aktif dalam bisnis ini. Mereka bertahan, sambil memproduksi inovatif untuk menembus kontes payung barang pembuatnya. Upaya
dibuat, namun belum terlihat menggeliat di dalam cubit opacity perusahaan. Parni Hadi tampil antusias, antusias, nyanyian
Puisi itu, mengundang para tamu untuk bernyanyi bersama, melambai payung dansa di atas kepala. "Karya payung kerajinan negara ini kita
harus melindungi dan memungkinkan, "katanya kemudian bernyanyi. Pemimpin dan pendiri DD dengan rombongan dan pusat kerajinan payung melihat.
Kelompok kreatif fungsi seni standar kreatif, Ngudi Rahayu, di bawah asuhan Ngadi (47), terlihat menarik. Bisnis ini
kelompok juga turun temurun. Saat ini, perusahaan ini memasukkan generasi ketiga, atau sudah lebih dari berabad-abad.Baca juga: map ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar