Senin, 15 Januari 2018

50 Stand Menghiasi Pameran Kerajinan Rakyat


50 Stand Menghiasi Pameran Kerajinan Rakyat

Aksi-aksi tersebut dikombinasikan bersamaan dengan HUT ke-13 Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BB-GRM), HUT ke-44
Gerakan PKK dan juga Hari Keluarga ke 23 di Provinsi NTT tingkat 2016 akan dilaksanakan sampai Jumat (29/4) 末 IKLAN 末 TTG Gelar
dan Pameran Kerajinan Rakyat dibanjiri masyarakat. Terlepas dari lokasinya di luar kota Waingapu tapi
Warga antusias datang ke Londalima rekreasi tenpat untuk menyaksikan fungsinya. Enam belas stan dimiliki oleh distrik tersebut
pemerintah. Seiring dengan pameran ini, pada malam pertama, digelar kompetisi fashion show. Ada 22 pasang peserta
Mengambil bagian. Mereka datang di 22 kabupaten dari Sumba Timur. Setiap kecamatan mewakili satu set peserta. Setelah pembukaan
Upacara Gidion Mbilijora bersama Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Provinsi NTT, Ny. Fransiska Litelnoni dan
Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Ny. Umbu Lili Pekawali di review oleh seorang berdiri sendiri. Beberapa teknologi
telah dipajang, termasuk teknologi pertanian. Kain tenunan menghadap ke stan Sumba Timur. Sejumlah 50 warung tersebut
dipresentasikan di Tingkat 2 Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi NTT dan Pameran Kerajinan Rakyat yang diadakan di area rekreasi Londalima,
Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur. Selain itu, stand milik kedua instansi pemerintah provinsi tersebut
Sebagai BKKBN dan Dinas Pertanian, termasuk perwakilan wasta dan asosiasi pendidikan juga ada. Gelar dan Kerajinan TTG
Pameran Rakyat berlangsung selama tiga hari mulai Rabu (27/4/2016) malam hari, dimulai Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion
Mbilijora, M.Si mewakili Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Sumba Timur karena sponsornya juga berisi 16 stand yang keluar
dari kecamatan di samping banyak warung desa serta desa.Baca juga: map raport

Jumat, 12 Januari 2018

Kadis Perindag Bali: Kerajinan yang Terjual di PKB Harus Memiliki Label Harga


Kadis Perindag Bali: Kerajinan yang Terjual di PKB Harus Memiliki Label Harga

"Barang kerajinan yang harganya bisa naik turun luar biasa jangan sampai ditinggalkan di PKB. Karena nantinya akan merusak
kualitas PKB. Sekali lagi yang pertama di tag memeriksa apa yang tidak. Jika sama sekali tidak ada peringatan. Tidak diperhatikan,
disita adalah barang daganganmu. Sama sekali tidak ada label harga yang disimpan oleh panitia, kemudian pada kesimpulan dari
PKB dikembalikan. Sanksinya sangat. Saya percaya ini lebih solid daripada sekedar teguran, teguran, teguran, "tegasnya
Mangku Pastika. Barang kerajinan yang dijual di stand pameran Festival Kesenian Bali (PKB) yang digelar 11 Juni - 9 Juli 2016 kemudian,
harus berisi tag biaya Jadi sama sekali tidak ada penyimpangan harga yang bisa mengurangi gambaran tampilan kerajinan dan
standar PKB. Bahkan Gubernur Bali Mangku Pastika pun mendesaknya untuk dipantau saat dipajang. Baik terus
Jadilah peserta pameran yang tidak memasukkan label harga, diberi peringatan. Jika tetap keras kepala, untuk produk Anda disita, sampai
kesimpulan kegiatan pameran Tidak Berisi Tag Harga, Barang Akan Diambil "Toko pengrajin Tinta di warung PKB
telah menyetujui, mereka akan memberi label harga pada setiap produk yang dipajang, "kata Kepala Perindustrian Perindag Ni Wayan Kusumawathi Bali,
SH, MS.i. "Karena kita berkualitas tinggi dan kepastian harga," tambahnya usai Rapat Paripurna Festival Seni Rupa Bali (PKB)
XXXVIII Tahun 2016 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (2/6/2016).Baca juga: plakat wisuda

Selasa, 09 Januari 2018

Apakah Anda Percaya Kerajinan ini Berasal dari Jaringan?


Apakah Anda Percaya Kerajinan ini Berasal dari Jaringan?

Dyah Rachmalita mengaku, segala jenis kerajinan yang dia jual terbuat dari art decoupage atau bagian dari handuk kertas dengan gambar.
Harga jual toita Lita Art dari Rp 35.000 - Rp 200.000 berdasarkan jenis kerajinan dan tingkat kesulitannya. Art Decoupage
Jika tidak dikenal sebagai karya seni yang terbuat dari bit jaringan ini adalah bentuk seni atau seni yang membutuhkan potongan material (biasanya kertas) yang terpasang
untuk item dan kemudian dilapisi dengan pernis atau gloss. "Untuk harga, setidaknya kami mempromosikan Rp 35.000 untuk gelas kecil dan
yang priciest Rp 200.000 untuk tas, "pikir Lita. Toko Lita Art menjual kerajinan tangan yang dihasilkan dari noda jaringan seperti, teko,
kaca, sepatu, cobek, beserta aneka hiasan lainnya. Omset rata-rata Rp 25 juta per bulan. "Untuk prosesnya
Dari pembuatannya, pertama-tama kita ingin membuat apa, dengan cara contoh lokasi jaringan, kita buat terlebih dahulu lepaskan pembuluh darah dari
kayu, lalu rapikan pada handuk kertas, setelah itu ditempel dan dikeringkan, dan beri gloss atau pernis, "kata Lita.
pameran Fashion & Craft Indonesia yang berlangsung mulai hari ini sampai tanggal 25 September 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
Ia menambahkan, untuk mendapatkan proses pembuatannya, yang pertama dilakukan adalah membuat bahan dasar seperti sepatu, tisu tisu dan lain sebagainya, lalu potong
gambarnya terlihat dari bentuk kerajinan yang akan dibuat, lalu tempelkan potongan-potongan jaringan ke zat dasar, lalu keringkan dan
akhirnya beri gloss atau pernis. "Semua barangnya terbuat dari bahan kayu dari bagian-bagian handuk kertas, atau yang disebut kerajinan
decoupage, "kata pemilik toko seni Lita saat mengunjungi detikfinance di JCC, Jakarta, Rabu (21/09/2016). Toko Lita
Seni adalah penjual kerajinan tangan yang dibuat dari potongan-potongan jaringan untuk dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Toko yang berada di Malang itu
didirikan pada tahun 2012. "Jika membuat kerajinan kecil seperti kaca, di mana tisu hanya satu hari pengerjaannya, jika suka sepatu atau
Dekorasinya bisa tiga kali, "kata Lita. Gadis yang akrab disapa Lita ini mengaku bisa mendapatkan kerajinan tangan.
Butuh waktu lama, yaitu 1-3 hari tergantung dari tingkat kesulitannya.Baca juga: plakat kayu

Minggu, 07 Januari 2018

Pusat Promosi Kerajinan Tangan di dekatnya Diluncurkan di Takengon


Pusat Promosi Kerajinan Tangan di dekatnya Diluncurkan di Takengon

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah meluncurkan Pusat Promosi Kerajinan Tangan Lokal yang berada di Terminal Paya Ilang Takengon yang rumit.
Nasaruddin pernah mengakui bahwa sangat sulit untuk mengarahkan tamu yang ingin membeli memorabilia atau kerajinan tangan di daerah tersebut. "Sana
adalah pengrajin atau penjualan memorabilia yang ditangani oleh kota, namun tempatnya terbatas atau mungkin sangat sulit, jadi itu
Hambatan bagi pengunjung yang ingin membeli atau sekedar berkeliling, "jelas Nasaruddin. Keberadaan pusat periklanan tersebut
Nasaruddin berharap dapat membantu mereka yang telah membuat kerajinan tangan atau usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan akses lebih banyak dari pembeli.
Berdasarkan Nasaruddin, Aceh Tengah sebagai kawasan wisata terjadinya Pusat Promosi merupakan suatu kebutuhan, karena memang demikian
didukung oleh kondisi alam dan kemakmuran industri kerajinan bahan baku dan kuliner. "Banyak produk di Aceh Tengah
Tidak ada atau jarang di tempat lain, misalnya java, dari luar negeri bahkan jika pembeli datang ke Takengon, dan jadi eksistensi a
Pusat promosi representatif sangat strategis, "jelas Nasaruddin. Kepala Dinas Perdagangan Aceh Tengah, Munzir
menjelaskan keberadaan pusat pemasaran kerajinan lokal adalah konsep bupati ini untuk mengakomodasi pekerjaan
kerajinan tangan dan produk daerah lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat. "Ini baru titik awal, hanya sekitar 12 orang atau
bisnis komunitas yang menggabungkan pusat promosi, seperti kemasan kopi, berbagai macam produk Kerawang Gayo, dan berbagai macam
Anyaman, diharapkan lebih banyak orang akan terbantu dengan hadirnya pusat promosi ini, "jelas Munzir." Ini
aspirasi sudah diperpanjang, dan Almahdulillah baru bisa selesai sekarang, "kata Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin
terputusnya peluncuran pusat kampanye, Senin (24/10/2016).Baca juga: harga plakat

Rabu, 03 Januari 2018

Ayah dari 3 anak tersebut menunjukkan, dari tahun 1997 sampai 1998, ketika Sawahlunto dipimpin oleh Subari Sukardi, Nagari Kubang menjadi Kubang.


Ayah dari 3 anak tersebut menunjukkan, dari tahun 1997 sampai 1998, ketika Sawahlunto dipimpin oleh Subari Sukardi, Nagari Kubang menjadi Kubang.
Kerupuk ubi jalar sebagai produk unggulan. Desrita mengatakan, produksi kerupuk ubi jalar tetap menjamin ekonomi
harga. Selain industri yang masih lazim, biaya ubi jalar Kubang memang besar. Setidaknya harga pasar
mencapai Rp15 juta per kilogram. Selain membuat kerupuk ubi jalar, Desrita juga membeli cracker ubi jalar lokal
produksi dengan harga bermacam-macam Rp10 juta per kilogram. Dengan biaya penjualan Rp15 juta di kota Padang, minus
Biaya transportasi, Desrita mampu menyisihkan keuntungan. Saat ini, ibu empat anak warga Desa Pasar Kubang,
Bertindak sebagai perajin pengrajin kerupuk Kubang sejak 15 dasawarsa silam. Rata-rata mingguan, Desrita mengirim ke Kota Padang. Dengan
Pasangannya Marlis, Desrita setiap hari memproduksi cracker yang terbuat dari ubi mentah. Jika bahan baku ubi pertama bisa jadi
diperoleh dalam produksi kebun masyarakat, hari ini mereka harus berburu ke daerah tetangga. Padahal, melalui lingkungan sekitar
perusahaan desa PT. Berarti Sugai Adiraya, produk kerupuk Kubang kerupuk dikirim ke Pulau Jawa. Pada saat itu,
pengiriman pertama yang juga merupakan pengiriman terakhir, telah menjadi harapan bagi pemancing Kubang kerupuk. Menurut Desrita, bahan baku
Kentang manis, selain diperoleh dari produk kebun yam sendiri, juga harus diburu ke Pariaman, Solok, Bukittinggi dan
Tanahdatar. Generasi ubi jalar di daerah tersebut, tidak cukup kebutuhan bahan baku kerupuk. "Dalam satu bulan pengiriman ke
Padang antara satu atau dua ton, tergantung pasokan bahan baku dan penjualan dari kerupuk yang berbeda, "kata Desrita
Haluan, akhir pekan lalu. Meski kekurangan bahan baku, pembuatan kerupuk Kubang Kentang buatan sendiri tetap hidup.
Desrita, wanita berusia 43 tahun itu tetap sukses sebagai pengrajin kerupuk kentang Kubang Sawahlunto. "Mari kita bersama
ajak kita untuk menghidupkan kembali kerajinan kerupuk kentang Kubang, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nagari, "jelas Ali
Yusuf. Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf saat melihat Desa Pasar Kubang menyatakan, bersama dengan lingkungan Kubang untuk menghidupkan Kubang
biskuit "Mari kita menghidupkan kembali kerupuk ubi jalar, yang dulu merupakan barang unggulan di desa Kubang ini," jelas Ali
Yusuf.Baca juga: contoh plakat

Selasa, 02 Januari 2018

Menurutnya, konsep menciptakan busur busur dimulai dari ayahnya yang turun ke dia hari ini.


Menurutnya, konsep menciptakan busur busur dimulai dari ayahnya yang turun ke dia hari ini. Baca: Linda Menghidupkan kembali
Peluang Emas Perorangan Putri Menurutnya, kemampuan produksi untuk menghasilkan panah busur pada jangkauan biasa 10
set dalam 1 minggu Dirinya membuat busur kebutuhan untuk menuntut ketenangan dan ketelitian adalah kunci sukses hingga saat ini. "Panah dengan
bahan kombinasi bisa mencapai Rp2,8 miliar per set atau busur tunggal bersama 12 panah, "jelas Popop yang mengaku sudah memiliki
membuat daftar nasional jumlah Panahan 50 meter PON XI 1985. Namun, lanjutnya, selain itu ia menyajikan kualitas federal
Permintaan menggunakan bahan baku dikombinasikan dengan barang impor seperti karbon dan tali. "Saya sudah fokus membuat crossbow ini karena
1977 sampai sekarang dan ciptaannya tidak ada di tempat misalnya di luar negeri, "jelas Popop, mantan atlet federal yang diakuisisi
piala emas panahan PON XI 1985 di Jakarta, Rabu (2/12). Baca Juga: Carlo Ancelotti Akan Kembali Menaikkan Chelsea 'The
Blues '? Baca Juga: Emmanuel Adebayor pesepakbola sekarang menjadi orang yang bertobat? Kebanyakan busur busur tradisional terbuat dari bambu dan kayu. SEBUAH
Perancang busana Eddy Roostopo di Sriwedari Solo, menyatakan bahwa pembuatan panah dan busur dari kaliber atlet domestik.
membutuhkan ketenangan dan ketepatan sehingga barang tetap disukai oleh atlit nasional dan ada pesanan dari luar negeri
contoh Hungaria Menurutnya, busur anak panah dengan menggunakan bahan baku kayu sonokeling, eboni, dan sawo. Harga juga
berbeda dari Rp1,1 juta masing-masing menjadi Rp2,8 juta per pasang berdasarkan bahan yang digunakan. Solo, Aktual.com - Kerajinan dari
Industri kreatif industri pembuatan busur dan anak panah asal Sriwedari Solo, Jawa Tengah, hingga saat ini masih banyak diminati
karena memiliki kualitas atlet nasional. Eddy Roostopo, yang akrab disapa Popop, menyatakan seorang pengrajin busur harus menjadi pemanah
atlet untuk memastikan kapan mereka menciptakan karyanya dia bisa merasakan apakah busur itu benar atau tidak atau mendapat kualitas.Baca juga: gantungan kunci akrilik

Kerajinan Kulit Pari, Buaya, Sapi, dan Ular berada di Pusat Grosir Tanggulangin


Kerajinan Kulit Pari, Buaya, Sapi, dan Ular berada di Pusat Grosir Tanggulangin

Tanggulangin tote menjadi sepi. Kerajinan Medium untuk sepatu kets dan sepatu dengan kulit asli, juga ditawarkan dengan harga Rp 200
ribu. Periklanan oleh AdAsia Sebagian besar pengunjung takut karena semburan lumpur, namun Tanggulangin merupakan daerah yang aman sejak saat itu
Meski begitu jauh dari pasir tengah. Untuk saat ini, kata Zainul, tas model etnik banyak diminati. Pengunjung bebas untuk
pilih diskon. Misalnya untuk ikan pari ia berlangganan di Yogyakarta. Untuk kulit ikan pari sebagian besar hanya bisa diproduksi
tas tangan karena tidak begitu besar kulit ikan pari. Menurutnya pembelian di Sentra Tas Tanggulangin cukup membahagiakan, di
Selain itu banyak pilihan yang disediakan harga juga terjangkau. Untuk model dan desain jangan khawatir, di Pusgita setiap model dan
Desain selalu update dengan kecenderungan berkembang. Berjalan bolak-balik di lorong antara dudukan rak semua tas dan
sepatu. Menurutnya melalui periode ini meski pengunjungnya pendiam tetap terbuka dan terus menciptakan kulit ini
kerajinan. Seiring berlalunya waktu, secara bertahap tapi pasti sektor tas Tanggulangin mulai naik. Untuk bahan baku, dia mengaku
melihat langsung dari penyamakan kulit di berbagai daerah. "Alhamdulillah kini telah menyelinap kembali bisnis jinjing rumah ini, dan pengunjungnya
sibuk lagi seperti sebelumnya, "kata Zainul Lutfi, di antara pemilik Pusgita tersebut. Kulit buatan tersebut kemudian diolah menjadi bahan yang
siap dibuat tas, dompet atau sepatu. Periklanan oleh AdAsia Beberapa koleksi bahkan dijual dengan harga murah
tempat tidur bayi sebelum toko "Saya mencari tas model etnik yang terbuat dari kulit asli, khas dan warna yang tenang," katanya.
(Surya / / Wiwit Purwanto) Tapi untuk belanja di sini harus ditanyakan lagi ke penjual, di mana kulit asli dan yang mana
imitasi. Banyak pengrajin mulai kembali menjual kerajinan kulit, orang juga mulai kembali ke pusat jinjing itu
Hampir setiap rumah di kawasan Kludan Tanggulangin Highway membuka toko kerajinan tas. "Liburan disini hampir selalu spesial
reduksi, karena banyak pengunjung membiarkan mereka senang datang kesini, "katanya." Yang paling mahal adalah ikan pari, "katanya.
Tas pasar murah Tanggulangin, Sidoarjo. (Surya / Wiwit Purwanto) Masalah harga jangan sampai takut karena semuanya
Sudah selesai home made, maka harganya masih terjangkau isi tas ini, tergantung kulit bekas. tas periklanan oleh
Kulit Adepia pari menjadi mahal karena alasan dan tekstur kulit mereka berbeda dari yang lain. Biasanya sudah
split, koleksi kulit ada di bagasi, sedangkan kulit palsu dipajang di luar, Hasil kerajinan Tanggulangin,
Sidoarjo. (Surya / Wiwit Purwanto) Tapi Karena semburan lumpur di Porong saat itu, tote Bisnis dan pengunjung yang datang ke
Tempat itu juga disebut sebagai pusat Di tengah gempuran produk manufaktur atau buatan China, mereka tetap
mampu membuat beberapa kerajinan kulit di rumah dibuat dan dipasarkan langsung di rumah. Untuk dompet dan tas mungil yang terbuat dari kulit buaya atau
Kulit pari ditawarkan dari Rp 4 juta. "Jadi untuk model dan desain tidak akan keluar sejauh ini," katanya. Anda dapat menutup Iklan dalam 5 detik
Kreativitas dan kreativitas tas kerajinan tangan dari Desa Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo sangat layak untuk dipertimbangkan. Melihat
jumlah diskon dan aneka tema dan model tas di layar di jendela, cukup membuat kerutan Hoodi
Sore itu sudah terlihat Tote kulit sapi ini ditawarkan hingga yang paling mahal Rp 4 juta. Kerajinan Salah satunya adalah itu
Pusat Grosir Tas Tanggulangin (Pusgita). Pada saat begitu liburan atau di toko liburan di Sentra Tas
Tanggulangin masih banyak bertiup. Pada liburan grosir yang menawarkan koleksi tas, dompet,
Sepatu, sepatu, tali dan pernik yang terbuat dari kulit selalu dikemas. Tempat pembuatan tas tas di Tanggulangin pernah ada
Sebab, lokasi ini bahkan setiap hari tak pernah sepi pengunjung.Baca juga: pusat plakat

Senin, 01 Januari 2018

Belum lama ini penegak hukum BPBD dan PMI juga sampai di tempat tersebut.


Belum lama ini penegak hukum BPBD dan PMI juga sampai di tempat tersebut. Dalam informasi Tribunjogja.com sibuk di tempat kejadian, itu
Kejadian ini tiba-tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Nahasnya maka Anda akan menemukan 3 buah motor yang lewat di depan TKP itu
berpartisipasi dalam pembangunan BRR. Download 5 penumpang harus dilarikan ke rumah sakit karena trauma. "Tadi malam
hanya diobrolin karena terlihat miring, ternyata sekarang malah terjadi, "jelasnya. Diantara tetangga galeri Sutikno (48)
mengatakan pembangunannya benar-benar tua dengan tongkat masih berupa kayu. Sejak didirikan pada tahun 2002 belum
direhabilitasi. Saat ini Polisi Sewon dan juga BPBD Bantul terus melakukan TKP. Meski jalur lambatnya
Jalan lingkar selatan di persimpangan Druwo menuju ke arahnya. Setelah acara galeri milik Agung itu kosong.
Lebaran jadi tidak ada korban di pemiliknya. Pengemudi dialihkan melalui jalur cepat tanpa ada kemacetan terjadi Bahkan 600m2 kayu
galeri kerajinan milik Agung di Ring Road Road Selatan, Glugoh, Panggungharjo, Sewon Bantul, Minggu (26/7/2015) siang.
runtuh tiba-tiba. Galeri ini telah direncanakan untuk dibuka besok sementara pemilik kesehariannya menghabiskan rumahnya sendiri di Solo
Jawa Tengah.Baca juga: map ijazah

Kerajinan Casing ini merupakan primadona bagi wisatawan mancanegara


Kerajinan Casing ini merupakan primadona bagi wisatawan mancanegara

Fosil kerang yang lebih kecil saja harganya mencapai Rp 1 juta lebih. Adapun, aksesoris pernak-pernik yang disediakan dalam jenis
tusukan, kalung, kalung, semuanya terbuat dari kulit. Tak tanggung-tanggung beberapa pengunjung asing membeli kerajinan untuk a
suvenir. Inilah bukti kerajinan tangan Indonesia yang dalam posisi menembus sektor internasional. Keindahan bawah air
tidak hanya bisa diapresiasi dari air saja. Padahal, keindahan barang laut bisa diolah menjadi ornamen bernilai tambah.
Sejumlah produk kreatif tersebut adalah hiasan kerang, kerang laut fosil dan juga pernak-pernik laut yang berbeda. Semua
Produk ini disebabkan oleh kerajinan tangan. Pengerjaan © 2016 Merdeka.com Kerajinan ini tidak hanya menarik minat pengunjung.
Beberapa orang pameran warga Belanda, Jerman, Korea, China dan Jepang sangat tertarik dengan kerajinan khusus ini. "Kita
memelihara clamshells ke dalam kerajinan normal indonesia, "kata pemilik Fantasea Stephen Michael Tan di Jakarta, Rabu (20/4).
Dari ornamen cangkang ini yang diproses dengan biaya wajan dan sendok mencapai Rp 10 juta. Padahal jenis fosil nautilus (a
semacam kerang) yang memiliki diameter sekitar 21 cm dengan harga Rp 35 juta. Kembali di Inacraft 2016 yang bertempat di Jl
Jakarta Convention Center (JCC) memamerkan hiasan hasil laut. Kelimpahan makanan laut tidak hanya dalam bentuk
Makanannya, ada juga produk kesenian yang bisa menembus pasar Eropa.Baca juga: plakat akrilik

Dapatkan Puluhan Juta dari Sepatu Lukisan Kerajinan


Dapatkan Puluhan Juta dari Sepatu Lukisan Kerajinan

Pada 2014, Devriansyah kemudian memuji upayanya dengan mendirikan CV Devri Art Production. Meski luar biasa, ternyata
perusahaannya tidak langsung sukses. Devriansyah juga perlu mengurus kompetitor yang sudah berjalan serupa
bisnis, terutama dengan pelukis konvensional. Pemilihan Devriansyah menjadi pemenang pertama wirausaha ini
Kontes pemenang nasional pertama tahun ini untuk kategori industri kreatifnya, semakin meyakinkan untuk membangun
bisnis. Atas prestasinya dan dedikasinya, Devriansyah memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta di Kemenpora. Artis siapa
Juga lulusan teknik industri lulusan Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Jawa Timur, membuat barang-barang lukisan
sepatu, tanaman flanel, dowries pernikahan, lukisan kaca, dan karya seni kreatif lainnya. "Yang saya lakukan awalnya adalah hobi
Kini sebuah perusahaan, pernah mengalami kesulitan membayar uang sekolah. Lalu aku memutuskan hobi ini menjadi mata pencaharian, "jelas seorang muda
Asisten pengusaha Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Deputi Pembangunan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia. "Saya berinovasi produksi dengan mengubah situs web kreatif dari bahan tradisional, lalu melukis dengan sepatu
media, dan bahan unik lainnya, "ungkap seorang wirausahawan muda yang juga menjabat sebagai Ketua UKM Seni Nanggala Bangkalan
melukis di media sepatu, media logam, kaca dan sebagainya. Merancang dan menghasilkan mas kawin pernikahan yang kreatif dan luar biasa, hingga flanel
air mancur yang diciptakan dalam berbagai bentuk tertentu, misalnya kue tart, karakter animasi, dan bentuk lucu lainnya.
"Ini bisa untuk hiasan rumah agar terlihat lebih manis," kata Devriansyah, saat menemukan VIVA.co.id, beberapa waktu lalu. Itu
Kampanye yang dikembangkan oleh pemuda kelahiran Jakarta, 8 Desember 1989 ini, cukup langka dan unik. "Alhamdulillah hiasan ini saya
membuat suntikan dana untuk meningkatkan produksi dan memulai cabang baru di Madura dan Jawa Timur, "kata Devriansyah, saat ini
menerima penghargaan dan hadiah di jakarta Berangkat dari hobinya dan coba-coba di tahun 2009, hal itu mengubah nasib Devriansyah.
berubah menjadi pengusaha muda. Asetnya sejauh ini mencapai Rp60 juta.Baca juga: harga piala

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai "Dari semua tenaga kerja yang beroperasi di berbagai sektor industri di Kabupaten Pekalingan,...