Selasa, 03 April 2018

Mendong, Yogyakarta Handicraft Itu Global


Mendong, Yogyakarta Handicraft Itu Global

Meskipun jumlah pekerja dari pusat kerajinan dusun hanya 10 orang. Untuk membuat sumber yang efisien,
Dwiyanto tidak segan-segan mengubah rumah pribadinya sebagai ruang pamer Deriji Handycraft. Tetapi ada juga pelanggan asing yang ada
mencari produk olahan yang sudah jadi mendong. Karena saat ini, Dwiyanto dan amatir di Dusun Plembon
beroperasi atas perintah mendong bantal dari klien Swiss. "Untuk anyaman kami memasarkan seharga Rp 20 ribu dengan rentang 1,5
meter, "jelas Dwiyanto. Menurutnya, klien asing yang mengunjungi Deriji Handycraft, sebagian besar ingin mendapatkan setengah jadi
barang dagangan. Namun selain dapat diolah kembali ke kerajinan lain, anyaman mendong setengah jadi ini kadang-kadang dimanfaatkan sebagai
bantalan. "Tidak semua pengrajin melakukan anyaman dan menjahit mendong di sini, ada juga yang membawa pekerjaan mereka ke rumah mereka," terang Kepala
Dusun, Dwiyanto saat ditemui di propertinya. Biaya kerajinan produk Deriji Handicraft sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya
barang-barang. Sandal rumah dipatok Rp 15 juta per pasang, undangan amplop Rp 4.500, bagasi Rp 40 menjadi Rp 150 juta, dan dompet Rp.
15 ribu hingga Rp 17.500. Gagasan untuk menciptakan pusat mendong kerajinan menggunakan produsen produk Deriji Handycraft,
sebenarnya muncul di keperihatinan kepala desa ini. "Biasanya Mendong ini hanya dijual mentah, bahkan mengira itu
turun, itu hanya seadanya, tidak ada nilai tambah, karena itu harganya rendah, "jelas Dwiyanto. Dalam sebulan itu
Omset Deriji Handycraft akan mencapai empat hingga lima ribu rupiah untuk barang yang dipasarkan ke toko-toko dan pasar kerajinan. Sementara itu, oleh
produk pembelian, omzetnya bisa mencapai Rp 46 juta per bulan. "Mereka yang dari Jepang juga ingin mendapatkan pesanan. Namun, itu
sebuah dompet. Ada juga yang membeli tikar mendong, "jelas pria yang difungsikan sebagai kepala dusun ini sejak 2008. Padahal sifatnya
produk melanglangbuana ke luar negeri, Kerajinan Plembon Sentra Mendong sering menghadapi kendala industri. Untuk memasarkan
nilainya bisa lebih tinggi, di samping itu, ia berinisiatif membuat fariasi item dengan memberi nuansa dan warna pada anyaman mendong.
Termasuk mengolahya ke barang lain. Sampai lingkungan pengrajin mendong di dusunnya bisa bertahan sebagai pusat kerajinan
sejak sekarang.Baca juga: map raport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai "Dari semua tenaga kerja yang beroperasi di berbagai sektor industri di Kabupaten Pekalingan,...