Rabu, 28 Februari 2018

"Apalagi dengan Tasikmalaya ini, kita akan melihat secara tepat apa potensinya, saya pikir potensi budayanya bisa dikembangkan Menjadi industri pariwisata, kami siap berinvestasi, tapi kami harus mencari tahu kesederhanaan macam apa, "kata Dato Aziz Bahaman."


"Apalagi dengan Tasikmalaya ini, kita akan melihat secara tepat apa potensinya, saya pikir potensi budayanya bisa dikembangkan
Menjadi industri pariwisata, kami siap berinvestasi, tapi kami harus mencari tahu kesederhanaan macam apa, "kata Dato Aziz Bahaman." Ada
Tidak ada batasan negara dalam forum ini, kita fokus pada penjualan barang, mereka akan berinvestasi di kita, semestinya mereka memiliki teknologi itu
Bisa dikembangkan, jadi pertemuan ini saling melengkapi, "kata Budi. Tersambung dengan kesulitan akses yang menjadi investasi
Kendalanya, Budi mengatakan, dalam waktu yang tidak terlalu jauh, Bandara Wiriadinata bisa berfungsi sebagai penebangan komersial. Wakil
Delegasi di Palestina, Abdulrahman Sawayfeh (Cluster Manager of Palestine Stone Jerussalem) mengaku lebih tertarik pada
berinvestasi di bidang pertanian dan infrastruktur. Menurut dia, kedua sektor tersebut sangat dibutuhkan di Palestina. "Izin telah datang
keluar, tahun ini tidak ada penebangan perdana, "kata Budi. *** Direktur Eksekutif Fiirstan Tour Malaysia, Dato Aziz Bahaman sebagai
contoh. Dia menyebutkan, barang kerajinan dengan kualitas bagus. Tapi tidak diketahui menurut pendapat dunia. Begitu pula dengan potensi
Saat ini pariwisatafamous tapi hanya sedikit yang dikunjungi oleh wisatawan. "Jika kita memiliki kerajinan tangan, kita mendapatkan lebih banyak dari China, bahkan saat di
Tasikmalaya juga memiliki produk pertanian dan pertambangan yang hebat, dan jika prosedurnya mudah, kita bisa meluangkan di sini, "Abdulrahman
kata. Minat pengusaha internasional untuk berinvestasi di Indonesia agak besar. Produk kerajinan tangan dan juga
Potensi wisata menjadi barang investasi yang menguntungkan bagi pebisnis. Hal ini dikemukakan oleh beberapa delegasi negara yang
menghadiri Pameran dan Konferensi Investasi Tasikmalaya di Santika Hotel, Jumat, 7 Oktober 2016. Di TIEC dipertahankan, 7-9
Oktober, dihadiri oleh 45 delegasi dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Palestina, Afrika Selatan, Jerman, Italia dan
Belgium. "Saya perlu melihat keberuntungan di Tasikmalaya, namun masih berpikir dua kali, karena akses dan ruang sangat jauh di
airport.I transit di Bandung, dan juga ke Tasikmalaya dengan waktu tempuh 3 jam. Jika bisa dipersingkat, bisa jadi lebih mudah untuk
investor menanam modal di sini, "kata Jerry Tan. Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, Tasikmalaya akan lebih berkonsentrasi pada
mempromosikan produk mereka ke delegasi yang hadir di TIEC. Selain itu mereka telah menyediakan berbagai macam investasi
fasilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Investasi. Dalam pelaksanaan TIEC yang pertama, Budi berjanji untuk melakukannya
menyediakan delapan produk luar biasa Tasikmalaya untuk dipasarkan dari dunia. Barang-barang ini seperti bordir, batik, kelom,
mendong, umulis geulis, disamping beberapa produk unggulan lainnya. Yang persis sama adalah delegasi bersuara dari Negara Bagian
Singapura Tan. Berdasarkan Jerry, Indonesia memiliki banyak kemampuan untuk diproduksi. Demikian pula halnya dengan ekspor impor
Solusi kerajinan Tasikmalaya. Sayangnya, ada beberapa rintangan yang diprediksi membuat proses investasinya tidak
berjalan dengan mudah, kurang strategis lokasi Kota Tasikmalaya. Aksesibilitas ke Tasikmalaya masih dianggap kurang, jadi perjalanan
Waktu di bandara ke Tasikmalaya cukup panjang.Baca juga: plakat kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai

Masalah Kerajinan Bisnis Hadapai "Dari semua tenaga kerja yang beroperasi di berbagai sektor industri di Kabupaten Pekalingan,...