Pengusaha Minta PPN untuk Kerajinan dan Batik Dihapus

Pengusaha Minta PPN untuk Kerajinan dan Batik Dihapus

"Jika pelanggan harus membayar pajak lagi maka masih bisa diperdebatkan, di sisi lain barang sejenis dari negara tetangga harganya bisa lebih banyak

Bermasalah karena di negara asal pemeirintahnya memberikan insentif kredit ekspor yang berbeda, bunga berkurang dan bahkan pajak

Insentif, ini pastinya menjadi ilustrasi yang bagus tentang Indonesia, "katanya Sejalan dengan Angga, jika produk ini membuat pelanggan

Perlu membayar PPN maka ini akan sangat memberatkan konsumen. "Batik itu peradaban negara itu

Pembangunan itu membutuhkan pelestarian batik. Penghapusan PPN pada karya batik sangat penting untuk bisa

menjaga kepunahan para amatir batik, '' Jika pengrajin lamban karena PPN ini adalah teror budaya kita, "jelasnya. Motifnya,

pihak berwenang harus melihat secara dekat industri aktual dan UKM yang telah terbukti memiliki daya tahan daripada moneter

industri. Dan membantu perekonomian Indonesia. "Kami menganggap contoh batik, persaingan dengan barang-barang China dan bayangan MEA

untuk dihadapkan dan dipersiapkan. Nah, salah satu persiapan itu adalah dengan biaya batik yang kompetitif agar orang lebih memilih lokal

Produk yang menggunakan penggunaan harga PPN akan lebih besar karena dibutuhkan terobosan sehingga bisa bersaing dengan pihak luar

produk yang tidak mudah mulai membanjiri pasar saat ini, "kata Anggawira, Ketua Dewan Pusat HIPMI

Organisasi dalam keterangan tertulisnya diterima voice.com, Senin (16/11/2015). Ia mengharapkan, masa depan batik harus didorong oleh

pihak berwenang dengan menawarkan insentif pajak untuk meningkatkan persaingan di negara ini. Angga menyatakan hal itu juga akan mendukung perluasan

jumlah dan kualitas produk UKM yang bisa menembus industri di seluruh dunia.Baca juga: harga plakat